Sabtu, 16 Januari 2010

Konfigurasi Server menggunakan Linux Red Hat 9.0 (bag.1)

Terima kasih buat teman-teman yang sudah meluangkan waktunya buat sekedar membaca blog saya ini. Di thread pertama, saya akan membagi ilmu tentang meng-konfigurasi server menggunakan sistem operasi Linux Red Hat 9.0. Sebenarnya dalam hal konfigurasi server menggunakan berbagai macam jenis Linux, mayoritas cara settingnya hampir sama, hanya terdapat sedikit perbedaan yang tidak terlalu signifikan.

Dalam mempraktekkan konfigurasi server ini, yang dibutuhkan 2 buah komputer yang terhubung dalam suatu jaringan, salah satu sebagai server dan yang lain adalah client.
Konfigurasi server ini saya bagi menjadi 8 bagian :
1. Konfigurasi NIC
2. Konfigurasi DNS Server
3. Konfigurasi Web Server
4. Konfigurasi Samba Server
5. Konfigurasi FTP Server
6. Konfigurasi Proxy Server
7. Konfigurasi Mail Server dan Web Mail Server
8. Konfigurasi DHCP Server dan NAT Server

Dalam suatu jaringan komputer terdapat komputer-komputer yang saling berhubungan, server sebagai pusatnya dan client sebagai user / klien. Agar sebuah komputer dapat dijadikan sebuah mesin server maka perlu melakukan konfigurasi. Pertama NIC yang dimiliki oleh client harus dikonfigurasi. Hal ini dilakukan agar mesin server ini dapat melakukan koneksi dengan client-nya.

Untuk dapat melakukan konfigurasi terhadap mesin server ini harus melakukan login sebagai root. Setelah login menjadi root, bila dalam mesin server ini mempunyai lebih dari satu NIC, maka mesin ini akan mempunyai beberapa file ifcfg-eth, masing-masing memiliki nomor yang berbeda pada akhir nama file. Karena setiap peralatan memiliki file konfigurasi masing-masing.
Untuk mengedit sebuah file, dalam hal ini digunakan program editor vi, yaitu dengan mengetikkan perintah tersebut pada terminal (seperti Command Prompt pada Windows), dengan perintah :

vi /direktori_file_berada/nama_file

Berikut ini adalah konfigurasi file ifcfg-eth0 yang terletak pada direktori /etc/sysconfig/network-scripts/ dan edit isi dari file tersebut menjadi :

DEVICE = eth0
ONBOOT = yes
BOOTPROTO = static
IPADDR = 219.124.30.219
NETMASK = 255.255.255.248

Berikut ini adalah konfigurasi file ifcfg-eth1 yang terletak pada direktori /etc/sysconfig/network-scripts/ dan edit isi dari file tersebut menjadi :

DEVICE = eth1
ONBOOT = yes
BOOTPROTO = static
IPADDR = 192.168.1.1
NETMASK = 255.255.255.0

Konfigurasi file di atas menunjukkan bahwa mesin server ini mempunyai IP address 219.124.30.219 dengan subnet mask 255.255.255.248 dan IP address 192.168.1.1 dengan subnet mask 255.255.255.0, karena nilai ONBOOT = yes, maka konfigurasi file akan diaktifkan pada saat mesin Linux ini melakukan boot.

Berikut ini adalah konfigurasi gateway yang terletak pada direktori /etc/sysconfig/network dan edit isi dari file tersebut menjadi :
NETWORKING=yes
HOSTNAME=Server
GATEWAY=222.124.30.217

Setelah mengkonfigrasi file tersebut mengkonfigurasi file /etc/hosts

127.0.0.1 localhost.localdomain localhost
219.124.30.219 suspensi.net server

Konfigurasi file /etc/hosts mendaftarkan semua host name dan IP address mesin server yang digunakan. Jika IP address dan nama server tersebut dihilangkan, koneksi masih tetap bisa berjalan. Sedangkan nama server tersebut untuk memudahkan saat koneksi berdasarkan nama yang dibuat, sehingga sistem operasi akan melakukan penerjemahan host name ke IP address kemudian membangun koneksi dengan IP address yang diperoleh.
Setelah semua file telah terkonfigurasi kemudian me-restart service network-nya agar konfigurasi tersebut dapat berjalan seperti yang diingnkan, dengan cara mengetikkan :

service network restart

Setelah merestart konfigurasi tersebut, lakukan pengecekkan pada komputer tersebut dengan perintah :

ping –c3 219.124.30.219

nb : ip dan nama domain yang digunakan hanya sebuah contoh saja.



Sumber : http://machrus-stikom.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar